Rabu, 16 Agustus 2017

FILM CATATAN AKHIR KULIAH, BUAT KAMI BANGGA.





Film catatan akhir kuliah adalah karya pertama saya sebagai seorang penulis skenario dan produser. sebenarnya tidak ada bermimpi bisa masuk ke industri film indonesia. takdirlah yang bisa membuat saya berkarya di perfilman indonesia. 


Alhamdulillah karya pertama kami ini membuat sebuah prestasi yang kami tidak pernah impikan. Karena film inilah kami lolos sebagai nominasi penulisan skenario adaptasi di FFI 2015.


Kebanggaan kami semakin bertambah setelah mendapat review yang sangat bagus dari seorang prof di kampus IPB. 


Berikut kutipan tulisan yang post di Facebook oleh seorang prof M Firdaus ( IPB ) 


"Film Kampus"

M. Firdaus

Cerita ke-112


Sudah lama ingin nonton film Catatan Akhir Kuliah, baru kemarin kesampaian. Karena sudah masuk ke film rilis anyar di Garuda. Lumayan banget, promosi gratis IPB. Katanya "orang sibuk" itu nonton film cuma di atas pesawat. Berarti saya bukan masuk golongan ini dong ya, karena kadang masih nyempetin nonton hemat di 21 atau film-film hasil download-an dari mahasiswa


Film yang diangkat dari novel salah satu mahasiswa IPB. Ya civitas dan alumni IPB tidak sedikit yang mempunyai talenta dalam menulis. Banyak yang menjadi perintis atau pimpinan redaksi media cetak terbesar di Indonesia. Institut Publisitas Bogor. Novelis dan sastrawan banyak lahir di IPB, bahkan yang hanya beberapa semester saja di IPB (seingat saya beliau yang teman sekelas saya dulu kemudian tidak menyesaikan sarjananya di mana-mana) menjadi novelis dan jurnalis perempuan ternama di Indonesia saat ini.


Acapkali saat saya ditugaskan promosi oleh IPB kepada siswa SMA atau ketika ngajar mahasiswa tingkat pertama, pertanyaan favorit dari saya adalah "Siapa yang sudah nonton 5 cm?" Biasanya hampir semua mengangkat tangan. "Siapa yang sudah nonton Perahu Kertas?" Seringnya separo lebih angkat tangan. Nah saat pertanyaan ketiga: "siapa yang sudah nonton 9 Summers 10 Autums?" Hanya dua atau terbilang jari dari ratusan bahkan ribuan yang angkat tangan. Fim-film ini berkisah tentang dunia mahasiswa saat di kampus.


Film yang ketiga tersebut menurut saya salah satu film yang "fully recommended" untuk ditonton. Mengisahkan perjuangan Iwan Setiawan dengan latar belakang keluarga yang sangat terbatas, namun setelah lulus dari IPB mampu meraih sukses di perusahaan riset pemasaran ternama di dunia, menjadi salah satu pimpinan di kantor pusat di New York. Selalu saya ikuti dengan promosi novel IBUK, yang membacanya akan membuat mata merembes mili kata anak muda sekarang.  Sering juga saya sms Mas Iwan, saya promosiin loh ke anak-anak novelnya ini. Minimal buat hadiah kalau mahasiswa dapat nilai ujian paling tinggi di kelas (semoga jadi inspirasi bagi dosen lain heee...). Cuma film ini meski diputar juga di cinema untuk beberapa saat, penontonnya tidak seramai yang lain. Maklumlah  mungkin promosinya kurang jor-joran, karena film pun dibuat sebagian atas dukungan perhimpunan masyarakat Indonesia di New York. 


Film tentang Iwan Setiawan ini mengambil setting full di kampus IPB lama Baranangsiang. Beberapa  adegan diambil di ruang kuliah yang batu pertamanya diletakkan oleh founding father negara, Soekarno. Bangunan yang dibuat dengan kualitaa prima sehingga masih berdiri kokok hingga sekarang.


Untuk lokasi kost-an mahasiswa diambil daerah Babakan yang merupakan tempat tinggal favorit mahasiswa yang berasal dari golongan ekonomi terbatas. Lazimnya film, dikisahkan bagaimana perjuangan mahasiswa yang datang langsung dari kampung dan pada hari itu harus menginap malamnya di kost-an karena tidak ada alokasi untuk menginap di hotel berbintang, atau untuk survey pendahuluan yang biasanya dilakukan oleh orang tua mahasiswa yang berkelebihan.


Kembali ke film Catatan Akhir Kuliah, karena mengisahkan mahasiswa yang baru lulus akhir-akhir ini, maka kampus Darmaga menjadi setting-mya. Meski Tugu Kujang yang merupakan land mark Kota Bogor beberapa kali ditayangkan saat pindah adegan.


Ada beberapa CATATAN dari saya tentang film ini:

* Sisi lain mahasiswa IPB diangkat. Ada adegan Sam yang menjadi tokoh utama diajak temannya demo ke jalan. Mungkin pesan bahwa mahasiswa jangan jadi "kupu-kupu" (kuliah - pulang ke kost-an). Mahasiswa yang kesehariannya di ruang kelas dan lab, tidak terlalu peduli dengan lingkungan sosialnya. Tapi tidak juga digambarkan setiap harinya menjadi "kura-kura" (kuliah - rapat), yang banyak juga dilakoni mahasiswa IPB.  Di kampus yang dikenal "religius" ini digambarkan ada juga anak-anak yang tidak semuanya menganggap "pacaran" itu tidak halal. Mahasiswa yang coba merajut asmara saat kuliah memang menjadi warna utama film ini. Yang bagi separo mahasiswa IPB, pacaran adalah hal yang "tabu" (standar: taaruf - lamar - nikah).


*Proses akademik di IPB masih konsisten: ketat. Imajinasi skenario dalam film ini patut diacungin jempol. Momok utama mahasiswa IPB adalah menyelesaikan skripsi. Mayoritas mahasiswa bisa menuntaskan mata kuliah di kelas selama 7 sd 8 semester. Namin tidak sedikit yang kemudian menjadi KADAl, istilah untuk yang kadaluarsa karena harus menyelesaikan tugas akhir skripsi sampai lebih dari 2 tahun. Di film ini diganbarkan sosok dosen yang mencoreti hampir setiap halaman draft "proposal" penelitiannya dan si mahasiswa harus berkali-kali menghadap dosen prmbimbingnya untuk sebuah  RENCANA penelitian. Film ini dengan apik bisa memberikan pesan bahwa saat proposal penelitian sudah selesai dengan baik, berarti 50 persen riset sudah dijalankan. Proses seminar hasil dan ujian sidang skripsi juga digambarkan dengan teliti. Bisa mencerminkan gaya dosen dan mahasiswa IPB yang khas saat melakoninya. Ditambah dengan adanya staf dari Humas IPB yang memainkan peran sebagai dosen pembimbing pendamping.


*Jantung IPB adalah pangan. Di film ini seringkali ditayangkan aktivitas di sat kuliah dan praktikum. Digambarkan sosok Sam yang cerdas, menguasai materi perkuliahan terkait sains biokimia/gizi. IPB sekali. Yang membuat saya senang, Fakultas Peternakan diekspos cukup detail. Sisi "kehewanan" IPB tergambar cukup jelas. Untuk menambah lakunya film, diambil sosok Budi 123 yang seingat saya menjadi asisten praktikum yang banyak menghabiskan waktu di kandang bersama kambing. Ya, sarjana peternakan boleh saja ada yang kerja di perbankan, tetapi memegang top position di perusahaan peternakan ternama atau enterpreneur yang berhasil sehingga masalah daging dan kekurangan protein hewani bangsa ini bisa terpecahkan.


*Sosok anak-anak IPB yang berasal dari penjuru tanah air, berpenampilan sederhana, namun bernas. Tidak hanya Sam, teman-temannya juga terlihat datang ke kampus dengan tampilan pakaian yang tidak berlebihan. IPB adalah milik nasional. Dari pelosok Aceh sampai Papua datang ke IPB. Mereka juga mendapat kuliah dari dosen-dosen yang juga berasal dari berbagai daerah. Saya selalu mengabsen mahasiswa di kelas darimana saja asal mereka. Saat mahasiswa menjawab dari Cianjur, maka akan saya tanya Desa Campaka Mulya. Manakala ada yang menjawab dari Pasuruan, akan saya tanya sudah pernahkan ke Gunung Bentar. Dan banyak sekali meski kadang itu adalah mahasiswa Pascsarjana, yang kurang wawasan kedaerahannya. 


*Budaya salam di IPB. Tidak semua kampus atau sekolah membudayakan mengucap salam bagi yang muslim saat bertemu atau berpisah. Di film ini Sam dan teman-temannya selalu mengucapkan Assalammualaikum. Demikian pula saat bertemu dan pamit dengan dosennya. 


Nonton film ini setidaknya penonton disodori info IPB. Meskipun warna yang nampak bukan mewakili wajah mahasiswa IPB seluruhnya. Setidaknya film ini menampilkan salah satu warna di IPB, seperti beragam corak warna-warna bendera fakultas yang ada di IPB.


Tentunya kewajiban kami para pendidik adalah menuntun mereka memilih kuas yang terbaik, mengajarkan mereka bagaimana cara memgkombinasikan "mejiku hibiniu". Sampai mereka mampu menorehkan imajinasinya di atas kanvas kehidupan.Tentu menjadi wali bagi mereka, karena saat orang tua menghantarkan anaknya untuk registrasi, mereka semua membayangkan akan kembali lagi untuk memyaksikan anaknya berdandan dengan toga. Semoga langkah kami menjadi ladang amal kebaikan. Amin.


mau nonton film catatan akhir kuliah secara resmi berikut kami sertakan link untuk di tonton, mohon jangan di dowload atau di edarkan secara elegal, cukup nonton di link resmi kami saya :